The Meaning of Culture

Disagreements abound in our society, and on many occasions those disagreement are based on well founded arguments, but at times I have come to wonder if the whole basis of the argument is merely that…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




10 Kebenaran Mendasar yang Akan Merubah Hidupmu

Fokus pada kebenaran mendasar dalam hidup terkadang cukup susah, terutama ketika mereka mengingatkanmu bahwa kamu berjalan ke arah yang salah.

Hal terbaik dalam hidup tidak datang dengan mudah, dan gagal untuk mengobservasi dirimu secara teliti adalah jalan menuju hidup yang biasa-biasa saja.

Kehidupan dan bisnis berjalan berdasarkan pertanyaan, bukan jawaban. Kamu harus menanyakan dirimu secara rutin jika kamu menuju ke arah yang benar. Kita butuh pengingat untuk membantu kita fokus kepada mereka. Berikut kenyataan penting yang harus selalu kamu ingat:

Kamu tidak akan pernah merasakan kesuksesan nyata hingga kamu belajar menerima kesalahan. Terobosan besar muncul ketika kamu merasa paling frustasi dan buntu. Frustasi itulah yang memaksamu untuk berpikir berbeda dan out of the box.

2. Sibuk tidak sama dengan produktif

Kesuksesan bukan datang dari perpindahan dan aktivitasnya. Namun, ia datang dari kefokusan — memastikan bahwa waktumu digunakan secara efisien dan produktif. Gunakan waktumu dengan bijak.

3. Kamu sama baiknya dengan orang-orang di sekitarmu

Kelilingi dirimu dengan orang yang menginspirasimu dan mereka yang membuatmu menjadi lebih baik. Bagaimana dengan orang-orang yang membawamu ke bawah? Hidup terlalu singkat untuk berasosiasi dengan orang-orang yang mmebuatmu merasa tidak berguna.

4. Kamu hidup di kehidupan yang kamu buat

Kondisi hidup yang kamu jalani sekarang adalah kondisi yang kamu buat sendiri. Tidak ada seorang pun yang memaksamu untuk membuat keputusan tersebut. Jika kamu merasa buntu, mungkin karena kamu takut mengambil resiko yang diperlukan untuk mencapai mimpimu.

5. Ketakutan adalah sumber utama dalam penyesalan

Kamu akan menyesali kesempatan yang tidak kamu ambil daripada menyesali kesalahanmu. Jangan takut mengambil resiko. Hal terburuk yang bisa terjadi padamu adalah merasa meninggal, padahal kamu masih hidup.

6. Kamu tidak perlu menunggu permintaan maaf untuk memaafkan

Hidup berjalan lebih lancar ketika kamu melepaskan dendam dan memaafkan orang-orang yang bahkan tidak meminta maaf. Kebencian dan kemarahan adalah parasit yang merusak kebahagiaan dalam hidup. Ia juga bisa menyebabkan stress yang berujung pada tekanan darah dan sakit jantung.

7. Nikmati masa sekarang

Kamu tidak bisa mencapai potensi penuh hingga kamu belajar untuk menjalankan kehidupan sekarang. Berdamai dengan masa lalu dan menerima ketidakpastian masa depan adalah cara untuk benar-benar merasa bahagia pada saat ini.

8. Nilai diri datang dari dalam diri

Meski tidak mungkin untuk mematikan reaksimu terhadap apa yang dipikirkan orang lain, kamu tidak harus membandingkan dirimu dengan mereka. Dengan begitu, apapunyang mereka katakan tentangmu tidak akan merubah dirimu. Setelah itu, kamu mulai bisa menerima nilai dirimu.

9. Hidup itu singkat

Tidak ada yang dapat menjamin masa depan. Ingatkan dirimu setiap pagi bahwa setiap kamu bangun dari tidur adalah berkah yang tidak ternilai harganya. Hari yang baik dimulai dengan pikiran yang baik pula.

10. Perubahan tidak dapat dihindari — terima saja

Ketika kamu dapat menerima perubahan, kamu mulai menemukan kebaikan di sana. Kamu harus membuka pikiran dan mau menerima perubahan yang ada. Ketika ada hal berjalan dengan baik, apresiasi dan nikmatilah, karena mereka akan berubah. Jika kamu selalu mencari sesuatu yang lebih baik terus meneru, kamu akan lupa untuk menikmati masa sekarang.

Add a comment

Related posts:

Did Red Bull really do that?

If you read my last post, by no means is this a beginnings of a copywriting theme. This is merely by sheer coincidence also a copy related post. I was on the road this Monday with my good friend and…

What To Do When Forgiveness Feels Impossible.

When I married my second husband, Umberto, and moved to Venezuela, my son Rob was only 4. My first husband had a deep addiction to alcohol that kept going throughout Rob’s formative years. After…

My Case against Parallel Admissions in Kenyan Public Universities

I have intermittently taught law at university level in Kenya since 2016. In most of my invariably overcrowded classes, it has become apparent to me that it’s high time Kenya re-examined the place of…